Wafatnya Neil Amstrong, astronot pertama di muka bumi yang (konon)
dipercaya pernah menginjakkan kaki di permukaan bulan, mengingatkan pada
sederet kontroversi mengenai percaya tidaknya misi bersejarah yang
sering dibangga-banggakan Amerika Serikat (AS) itu.
Penelusuran Tribunnews, begitu banyak referensi tulisan yang meragukan misi Neil dan Apollo 11 tersebut. Tulisan berbau keraguan tersebut menyebar dalam berbagai situs dan blog pribadi. Salah satu blog bernama Animekudo, memaparkan keraguan tersebut.
Blog ini menyebut, yang sebenarnya terjadi adalah, Armstrong berada di dalam sebuah studio alam buatan di sebuah tempat di Arizona yang sengaja diseting mirip dengan keadaan di bulan.
Blog ini menyebut, yang sebenarnya terjadi adalah, Armstrong berada di dalam sebuah studio alam buatan di sebuah tempat di Arizona yang sengaja diseting mirip dengan keadaan di bulan.
Hal ini sengaja dilakukan oleh NASA dan pemerintahan Amerika Serikat
untuk menciptakan ketakutan publik dan menyelamatkan imej Amerika yang
mulai meredup karena kekalahannya dalam perang Vietnam. Langkah ini juga
sekaligus ingin memukul telak Uni Soviet yang kala itu bersaing ketat
dengan AS dalam kemajuan teknologi luar angkasa.
Para pihak yang meragukan berupaya menghantam hal ini dengan memperbanyak teori dan bukti ilmiah yang menguatkan.
Di antaranya:
* Mereka memaparkan teori yang menyebutkan bahwa kemungkinan besar para
astronot itu akan habis terpanggang terlebih dahulu saat melewati
"sabuk" Van Allen sebelum mencapai bulan.
* Dalam sebuah kesempatan yang membahas segala kejanggalan pendaratan
manusia di Bulan, salah satu astronot bernama Phil Plait, mengemukakan
kejanggalan foto pendaratan Armstrong.
Pada foto yang selama puluhan tahun telah terpublikasi ke seluruh dunia
itu, sama sekali tidak nampak keberadaan bintang di langit. "Tidak ada
atmosfir di Bulan, dengan demikian seharusnya bintang-bintang yang
terlihat dari langit di Bulan akan bersinar lebih terang," kata Plait.
*Plait dan rekan-rekannya juga memberi catatan soal bendera AS yang
terlihat berkibar pada foto dan video rekaman. Mereka mengatakan,
mustahil bendera tersebut bisa berkibar karena sesungguhnya tidak ada
udara di Bulan (lihat gambar di bawah).
* Dari gerakan para astronot dan kendaraan yang dipakai di Bulan, sama
sekali tidak terlihat mereka berada di ruang hampa anti gravitasi
(terlihat jelas setelah gerakannya dipercepat 2x dan 4x)
* Ada pakar Fisika yang mengatakan, sampai sekarang (dengan teknologi
yang ada sekarang-pun!) dia tidak yakin manusia akan bisa bebas dari
pengaruh radiasi di angkasa luar yang hampa udara itu.
Material yang ada sekarang "belum" menjamin bisa melindungi tubuh dari
hal itu didukung kesaksian mantan awak SKYLAB Russia yang memberi
alasan kenapa Russia tidak pernah mengirim awak ke angkasa luar di luar
atmosfer).
* Foto-foto NASA diuji oleh pakar fotografi ternyata merupakan foto palsu (banyak bukti-bukti yang dibuat-buat)
* Bayangan foto astronaut/Apollo XI terlihat di banyak titik (spot)
yang berarti memakai pencahayaan" dari banyak sumber/angle, sementara
sumber cahaya di Bulan seharusnya hanya dari arah Matahari (SUN).
* Para pengritik NASA (beberapa orang yang dulu mengritik sempat juga
"di-Kopassus-"kan) menantang: kalau memang betul pernah ke Bulan, coba
dibuat teleskop super-teliti untuk melihat bahwa bekas-bekas pendaratan
(mobil astronot dan bendera Amerika yang ditinggal di Bulan) *
* Sampai saat ini memang tidak akan dibuat proyek teleskop itu.
Maklumlah, kata sang pengritik, sangat mudah membuat film super- canggih
kalau dananya US$ 40 Billions! Sementara,jawabannya barangkali masih
harus kita tunggu dengan sabar sampai 2 (tahun) ke depan. Kabarnya para
scientists Jepang sudah meluncurkan wahana angkasa luar untuk memotret
permukaan bulan secara detail.
* Apakah memang akan ditemukan "rongsokan" bekas pendaratan Neil Armstrong dkk serta bendera Amerika,
The Stars spangled banner yang berkibar-kibar dengan gagah itu? Kita
tunggu saja hasil pelacakan para scientists Jepang itu.
0 komentar:
Posting Komentar